Penyerangan yang mengejutkan tersebut terjadi ketika konvoi kendaraan para petugas keamanan tersebut melintasi pegunungan di dekat perbatasan dengan Iran. Selama ini lokasi penyerangan yang terletak di Provinsi Balochistan memang dikenal sangat rawan dan berbahaya serta sering dijadikan para pemberontak sebagai tempat melancarkan serangan berat maupun ringan. Demikian berita politik terbaru dari Pakistan.
Menurut info yang dirangkum matamatapolitik.com dari berbagai sumber terpercaya, serangan-serangan brutal sebenarnya telah berkurang sejak tahun 2016, namun kali ini konvoi tersebut mendapat serangan besar-besaran yang cukup mematikan di sepanjang pegunungan distrik Ketch, merunut pada keterangan dari Menteri Penerangan Pakistan Ahmed Buledi. Selain enam orang yang tewas, terdapat empat belas lainnya luka-luka.
Provinsi ini memang sering mendapat serangan baik besar maupun kecil dari Taliban, The Baloch Liberation Army (BLA) dan Baloch Raji Ajoie Sangar (BRAS). Terutama Quetta, ibukota Provinsi Balochistan.
Baloch Liberation merupakan kelompok bersenjata separatis yang pernah menyerang kedutaan besar China di Karachi bulan lalu. Namun aksi itu berhasil digagalkan polisi Pakistan sebelum mobil penuh muatan bom yang mereka naiki memasuki gerbang kedutaan. Tapi tak urung aksi itu menewaskan dua anggota polisi.
Balochistan sendiri merupakan salah satu provinsi termiskin di Pakistan, hal yang membuat Baloch Liberation menginginkan kemerdekaan penuh bagi provinsi itu. Menurut para anggota separatis, Pakistan telah mengambil dan mengeksploitasi tanah mereka. Kelompok-kelompok bersenjata sering menyerang dan menargetkan proyek-proyek pemerintah yang didanai China di wilayah tersebut. Bulan Juli 2018 lalu sebuah insiden yang mengejutkan terjadi, saat seorang pelaku bom bunuh diri berhasil meledakkan diri di tengah-tengah rapat pemilihan umum dan menewaskan 128 orang. ISIS menyatakan diri bertanggung jawab atas insiden mencekam itu.
Pakistan yang bernama resmi Republik Islam Pakistan merupakan negara yang terletak di Asia Selatan. Berbatasan dengan Afghanistan, Iran, India dan Tiongkok, negara ini memakai bahasa Urdu dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Tampuk kepemimpinan dipegang oleh Presiden dan Perdana Menteri. Setelah memisahkan diri dari India, Pakistan berdiri sendiri sebagai negara mereka. Namun berbagai kerusuhan, penyerangan, dan pemberontakan dari kelompok-kelompok garis keras dan separatis membuat negara ini lebih lambat dalam mencapai kemajuannya daripada mantan negara induknya India.
Dapatkan berita politik terbaru lainnya di matamatapolitik.com. Situs berita yang menghadirkan berbagai berita hangat dari dalam dan luar negeri secara cerdas dan seimbang.